Teak Folding Chair

Dapatkan Kursi folding chair jati untuk menambah kenyamanan anda dan menambah hiasan furniture jati di dalam maupun diluar ruang rumah

Teak Accesorries Furniture

Dapatkan kenyamanan lebih untuk furniture dengan memakai bantalan atau cushion furniture

Teak Relax Furniture

Rasakan kenyamanan istirahat anda dengan relax furniture for home or garden furniture

Teak Furniture Sets

Dapatkan ruang tamu dengan suasana taman dengan teak folding sets

Teak Swing Sweat

Teak Swing Sweat untuk wahana bermain puta puri anda

Senin, 20 April 2015

Reog ponorogo



Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Ada beberapa versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok , namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Cina, selain itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabhumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50 kg hanya dengan menggunakan giginya [2]. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujang Anom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai warisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

Penyebaran Pohon Jati



Pohon jati tumbuh di hutan-hutan gugur, yang menggugurkan daun pada musim kemarau.
Banyak pakar Botani mengemukakan bahwasanya jati adalah spesies asli di Burma, yang lantas menyebar ke Semenanjung India, Muangthai, Filipina, serta Jawa. Beberapa pakar Botani lain berasumsi jati yaitu spesies asli di Burma, India, Muangthai, serta Laos.
Lebih kurang 70% keperluan jati dunia pada waktu ini dipasok oleh burma. Tetapi, pasokan dunia dari hutan pohon jati alami hanya satu datang dari burma. Yang lain datang dari hasil hutan tanaman jati.
Pohon Jati sangat banyak tersebar di asia. Tak hanya di keempat negara asal jati serta indonesia, jati mulai tahun 1680 di srilangka telah dikembangkan sebagai hutan tanaman, tiongkok (permulaan abad ke-19), bangladesh (1871), vietnam (awal abad ke-20), serta malaysia (1909).



Iklim yang pas yaitu yang mempunyai musim kering yang nyata, tetapi tidak terlampau panjang, dengan curah hujan pada 1200-3000 mm pertahun serta dengan intensitas sinar yang cukup tinggi sepanjang tahunnya. Tegakan jati kerap tampak layaknya hutan sejenis, yakni hutan yang seakan-akan cuma terdiri dari satu type pohon.

Tidak demikianlah dengan jati. Pohon jati terhitung spesies pionir yang tahan kebakaran dikarenakan kulit kayunya tidak tipis. Lagipula, buah jati memiliki kulit tidak tipis serta tempurung yang keras. Rusaknya tempurung biji jati justru meringankan tunas jati untuk keluar pada waktu musim hujan tiba.

Guguran daun lebar serta rerantingan jati yang menutupi tanah melapuk dengan lambat, hingga menyusahkan tumbuhan lain berkembang. Guguran itu juga menjadi bahan bakar yang bisa menyebabkan kebakaran – yang bisa dilewati oleh jati namun tidak oleh banyak type pohon lain. Demikian, kebakaran hutan yang tidak terlampau besar justru menyebabkan sistem pemurnian tegakan jati : biji jati terdorong untuk berkecambah, pada waktu beberapa jenis pohon lain mati.

Jati tidak tahan tergenang air.

Yang silam. Tetapi pengujian variasi isozyme yang dikerjakan oleh kertadikara (1994) tunjukkan bahwa jati di jawa sudah berevolusi sejak beberapa puluh sampai beberapa ratus ribu tahun yang lalu.


Di wilayah afrika tropis, wilayah amerika tengah,wilayah australia,wilayah selandia baru,wilayah pasifik serta Taiwan